04 Agustus 2009

Alat Kelamin Berubah Dengan Pertambahan Usia

Secara alamiah, makin bertambah umur, kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon pun berkurang. Dampak dari proses penuaan ini bukan hanya terlihat dari penampilan kulit tapi juga organ-organ tubuh, termasuk alat vital. Apa saja penuaan yang mungkin terjadi pada si "junior?"

Bukan rahasia lagi bahwa fungsi organ seksual pria makin lama terus menurun seiring dengan usia. Penurunan kadar testoteron (hormon pria) pada pria usia lanjut dapat menyebabkan andropause yang berakibat pada pelbagai perubahan. Sebut saja, mudah letih, lesu, rambut rontok, libido menurun, penis mengecil, bahkan bisa terjadi impotensi dan masalah sirkulasi darah. 

Di luar hal itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penis juga mengalami perubahan signifikan seiring usia. Apa saja perubahan yang dialami oleh penis?

Rupa dan penampilan
Ada dua perubahan utama yang secara kasat mata bisa dilihat dari alat vital pria. Pertama adalah kepala penis yang secara bertahap mengalami perubahan warna akibat berkurangnya sirkulasi darah ke area ini. Selain itu, rambut di kemaluan juga akan semakin menipis. 

"Berkurangnya kadar testoteron bisa membuat penis lama-lama kembali ke masa sebelum pubertas, misalnya berkurangnya rambut di area ini," kata Irwin Goldstein, MD, direktur sexual medicine dari Alvarado Hospital, AS, dan editor in chief jurnal ilmiah The Journal of Sexual Medicine.

Ukuran
Bertambahnya usia pria biasanya diikuti dengan penambahan berat badan. Penumpukan lemak di bagian bawah perut membuat ukuran penis terlihat mengecil. Meski penyusutan ini tidak dramatis, tapi tetap terlihat. "Bila pria di usia 30-an saat ereksi ukuran penisnya mencapai 6 inci, mungkin di usia 60-70 tahun panjangnya hanya sekitar 5 inci," kata Goldstein.

Apa yang membuat penis menyusut? Menurut para ahli ada dua penyebab. Pertama adalah penumpulan deposit lemak yang menyebabkan plak di arteri kecil di penis. Plak ini akan menyebabkan aliran darah ke penis terhambat. Penumpukan plak (ateroklerosis) yang terjadi pada jantung akan menyebabkan serangan jantung. 

Penyebab kedua, menurut Goldstein, adalah berkurangnya elastisitas karena menurunnya lapisan kolagen yang mengelilingi serabut bilik ereksi. Ereksi terjadi bila bilik ini terisi darah. Nah, penutupan arteri di bagian penis membuat bilik ini makin tidak elastis yang berakibat pada berkurangnya kadar kekerasan saat ereksi.

Bila penis berubah, demikian pula dengan testis. "Sekitar usia 40 tahun, testis ikut menyusut," kata Goldstein. Ukuran testis pada pria berusia 30-an memiliki diameter sekitar 3 cm, namun saat pria berusia 60 tahun, ukurannya tinggal 2 cm.

Bengkok
Pembesaran penis yang dilakukan sembarangan tanpa kontrol tenaga medis bisa menyebabkan jaringan parut di sekitar penis menjadi tidak rata. Hal ini akan menyebabkan penis bengkok atau disebut dengan peyronie. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit saat ereksi dan menyulitkan hubungan seksual. Untuk membetulkan kondisi penis, biasanya diperlukan tindakan operasi.

Kurang sensitif
Berbagai penelitian menunjukkan makin tua usia, "alat tempur" pria pun makin kurang sensitif terhadap rangsangan. Akibatnya, junior jadi sulit dibangunkan dan sulit mencapai orgasme.

Penelitian yang dilakukan di Minnesota, AS, terhadap 2.213 pria menunjukkan penurunan yang tajam terhadap kemampuan ereksi pria, berkurangnya libido dan kemampuan ejakulasi pada pria paruh baya. Namun, kepuasan seksual hanya berkurang sedikit. 

Untungnya perubahan-perubahan pada organ vital ini terjadi perlahan-lahan dan mulainya sangat bervariasi. Ada yang mulai di usia 40-an, 50-an, 60-an, bahkan setelah 65 tahun. Agar penurunan fungsi organ vital ini tidak terlalu tajam, kuncinya hanya satu: hidup sehat.
Sumber: kesehatan.kompas.com

Comments :

0 komentar to “Alat Kelamin Berubah Dengan Pertambahan Usia”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by Sex Education