18 Agustus 2009

Gairahkan dengan Pijat Erotis

Variasi ML dengan pijatan membuat tubuh lebih bugar dan siap menggapai 'puncak'. 

Variasi seks akan menentukan kualitas ML. Semakin banyak variasinya, kemungkinan semakin menggairahkan pula hubungan tersebut. 

Pendapat ini tentu saja bukan basa-basi karena sebagai manusia normal, kita pasti memiliki kecenderungan menjauhi apa pun yang sifatnya monoton alias itu-itu saja. 

Demikian juga untuk urusan seks. Berbagai variasi dilakukan agar hubungan yang semula dingin kembali menghangat. Salah satu variasi seks yang bisa dimanfaatkan adalah pijat erotis suami-istri. Aktivitas ini dianjurkan sebagai foreplay sebelum pasangan ML. 

Bagi pasangan yang keduanya sama-sama sibuk bekerja, variasi pemanasan ini memberi manfaat penting yang tidak sedikit. Salah satunya membangun suasana erotik di antara suami-istri sebelum bercinta. Adanya sentuhan di sekujur tubuh, tentulah bisa memacu gairah.

Tidak cuma itu, letih dan lelah serta pikiran yang sumpek sehabis bekerja dijamin bisa hilang dengan pijatan. Peredaran darah kembali lancar yang selanjutnya membuat tubuh segar dan bugar sehabis dipijat. 

Nah, dengan kondisi fisik seperti ini, ML tentu bisa dinikmati secara menyenangkan oleh kedua belah pihak.

Selain itu, foreplay berupa pemanasan lewat pijatan akan sangat membantu membuat tubuh siap tempur. 

Sebelum mencapai puncak kenikmatan, masing-masing pihak hendaknya benar-benar siap, hingga seluruh rangkaian aktivitas ML bisa berlangsung menyenangkan.

Tips

Agar dampaknya bisa dirasakan secara efektif, pijatan haruslah dilakukan dengan cara benar.

1. Bertahap

Jangan lakukan pijatan secara terburu-buru. Cobalah bersikap rileks dan tenang. Sebelum 

melakukan pemijatan, lakukan pembicaraan romantis dengan suami/istri. 

Lanjutkan dengan ciuman ringan sebelum membuka sebagian penutup tubuh. Mulailah pijatan di bagian-bagian tubuh yang tidak terlalu sensitif, seperti tangan dan kaki. 

Lakukan sentuhan dengan lembut tapi bertekanan cukup kuat di daerah-daerah tersebut. Lakukan berulang-ulang sampai pasangan benar-benar menikmatinya.

Setelah selesai, alihkan pijatan ke bagian-bagian yang lebih sensitif seperti perut, 

pinggang dan area seputar organ vital. Lakukan pijatan dari satu area, lalu pindah ke area lainnya dalam beberapa saat. 

Satu lagi yang perlu diingat, kenali daerah sensitif pasangan yang pasti berbeda antara individu yang satu dengan lainnya. Bukan tidak mungkin bagi pasangan yang satu, daerah paha dirasa tak memberi sensasi tertentu ketika disentuh, namun bagi pasangan lainnya justru memberi sensasi tersendiri.

2. Bersama

Pijatan bisa dilakukan oleh salah satu pasangan, tetapi alangkah baiknya jika melibatkan kedua belah pihak. Setelah suami dipijat, giliran istri yang pasti sudah menunggu sentuhan suami tercinta. Masing-masing bisa melakukan sentuhan fisik yang bersifat merangsang sehingga keduanya dijamin bisa menikmati kepuasan bersama.

3. Alat Bantu

Libatkan semua anggota tubuh saat memijat. Sentuhan dengan rambut, bulu mata, juga jari-jari tangan dan kaki akan memberi sensasi tersendiri saat pemijatan berlangsung. 

Kalau perlu, sentuhlah tubuhnya dengan menggunakan kain bertekstur halus atau berbulu. Baluri pula dengan losion atau minyak aromaterapi yang dapat membangkitkan gairah.

4. Pijatan Seperlunya

Seperti aktivitas foreplay lainnya, lakukan pemijatan seperlunya. Lamanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Terlalu sebentar tentu saja tak memberi manfaat. Sementara terlalu lama juga bisa mendatangkan kebosanan yang akhirnya malah menurunkan gairah. 

5. Libatkan Emosi/Perasaan

Aktivitas seksual akan terasa semakin menggairahkan jika melibatkan emosi. Ini akan membuat pasangan merasa dicintai dan dihargai sehingga bisa lebih menikmati setiap sentuhan. Tunjukkan bahwa masing-masing pihak memang berusaha sungguh-sungguh memuaskan pasangannya.

Pada kondisi tertentu, pijatan erotis bisa tidak efektif. Khususnya jika pasangan memiliki gangguan atau hambatan fungsi seksual (disfungsi seksual). 

Penyebabnya bisa faktor psikis maupun fisik. Contohnya adalah suami yang fungsi testisnya mengalami gangguan. Begitu juga bila ada hambatan pada organ seksual sang istri. Pada kondisi seperti itu, dapat dipastikan pijatan atau sentuhan sedahsyat apa pun tidak akan memberi pengaruh berarti.

Bila pasangan mengidap penyakit tertentu seperti diabetes yang bisa mengganggu saraf-saraf di daerah genital, maka pijatan yang dilakukan pasangan akan berakhir sia-sia karena gairah seksual pasangan tidak akan terdongkrak. 

Itulah sebabnya, agar aktivitas pijat erotis bisa efektif, ikatan emosional dengan pasangan haruslah senantiasa terjaga harmonis. Jangan lupa mengupayakan penanganan/pengobatan beragam penyakit secara tuntas, terlebih penyakit yang bisa menyebabkan disfungsi seksual.

Sumber:inilah.com

Comments :

0 komentar to “Gairahkan dengan Pijat Erotis”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by Sex Education